Tahukah engkau wahai lelaki muslim berilmu??
Tahukah engkau seberapa kami merindu dan mendamba sosok
sepertimu
Tahukah bahwa cahya hatimu memancar dari kesholihan dan
ketampananmu
Tahukah engkau betapa malangnya, kepalang diri ini menanti
Betapa rindu sosokmu berhadap didepan kami
Betapa inginnya cinta ini saling bertengger melengkapi
Tahukah dikau bahwa bathin kami tertekan setiap saat
Tahukah bahwa air mata ini menderas ketika rindu ini
memuncak
Tahukah bahwa jiwa ini selalu memerhatikanmu, bertanya-tanya
kabar sehatmu dalam mulut yang membisu
Berharap dirimu mengerti dan merasa sama dengan yang kami arasa
dalam heningnya hati
Tahukah ikhwan yang kami damba, bahwa hati wanita seperti kami ini rapuh,
Namun kami senantiasa
berusaha keras menjaga dalam selimut taat
sejauh-jauhnya kami menjauh dari keterperosokkan kami dalam
cinta sesaat
Terproteksi agar syari’at ini tetap terjaga hingga akhir
hayat
Meski raga ini mebuncah sakit rindu yang tertambat
Meski raga ini menggelora bisikan-bisikan halus untuk
mendekati atau sekedar menyapamu kian mencuat
Tahukah ikhwan yang kami harapkan, kusengaja tak membalas
sms, whastapp, mention, chatting, atau komenanmu
Bukan maksud diri kami tak suka, membenci, atau menjauh darimu
Namun ini bukti cinta kami kepadamu dan kepada Rabb-Mu
Agar tetap terjaga kemurnian syari’at kami
Dengan menahan gejolak raga ini, Hingga nanti
Tahukah sepanjang malam seringnya kami memikirkanmu.
Mata ini enggan terpejam Karena lilingan bayangmu.
Astaghfirulloh
Hati ini berdetum kencang ketika tak ada satupun insan yang
tahu termasuk dirimu,
Karena kami menjaga dan menyimpan rasa ini dengan baik
Sehingga memenuh dan ingin segera ditumpahii. Namun dengan
siapa??
aduan kisah ini menyeruah tenang pada sang Kholiq di
malam-malam kami,
Ini rahasia kami, tak ada yang tahu
Sehingga jagat raya seakkan membisu, mengintip. Ingin juga
tahu
.
kami berusaha menahan keinginan kami
Menahan hati kami,
Kami harapkan juga denganmu
Untuk waktu yang bersama kita tunggu,
mendapatkan rasa yang halal sesuai ridho-Mu
Wahai Muslim yang pengertian,,
dari rintihan hati ini, kami memohon dengan sangat
bantulah kami menjaga hati ini
dengan jauhi kami dan tak berkomunikasi dengan kami
walau sekedar mengingatkan sholat, hafalan, puasa sunnah,
apapun itu
itu tak lebih baik buat ketenagan nafs kami
terlebih untukmu
bukanlah suatu kepastian bahwa kalian adalah jodoh kami
apabila taqdir menentukan kitakan dipertemukan kembali
bilapun tidak, Alloh tak akan menyia-nyiakkan taqwa ini
dan moga kalian mendapatkan yang lebih baik dari kami
bersabarlah hingga Alloh menentukan sesuai dengan
kesungguhan ini
No comments:
Post a Comment