A.
Definisi Aqidah
Menurut
bahasa ‘aqidah berasal dari kata:
1. Al-‘aqdu yang
berarti ikatan,
2. At-tautsiiqu yang
berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
3. Al-ihkaamu yang
berarti mengkokohkan (mnetapkan),
4. dan Ar-Rabthu
biquwwah yang berarti mengikat dengan kuat.
Menurut
isthilah, ‘Aqidah adalah iman yang teguh dan pasti, yang tidak ada keraguan
sedikitpun bagi orang yang meyakininya.
Sedang ‘Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan pasti kepada Alloh Ta’ala dengan melaksanakan seluruh kewajiban, bertauhid, dan taat kepada-Nya, beriman kepada malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, hari akhir, takdir yang baik maupun yang buruk, dan mengimani seluruh prinsip-prinsip agama (ushuluddin) yang shohih, perkara-perkara yang ghoib, beriman kepada ijma’ (konsensus) Salafush Shalih, serta seluruh brita-berita qath’i (pasti), baik secara ilmiyah maupun amliyyah yang telah ditetapkan menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah yang shohih serta ijma’ Salafush Sholih.
B. Definisi
Salaf
Menurut
bahasa, Salaf artinya orang yang
terdahulu (nenek moyang), yang lebih tua dan lebih utama. Salaf berarti orang
pendahulu.
Menurut
isthilah, Salaf berarti generasi
pertama dan terbaik bagi umat Islam, yang terdiri dari para Shahabat, Tabi’in,
Thabi’ut Tabi’in, dan para imam pembawa petunjuk pada tiga kurun (generasi atau
massa) pertama yang dimuliakan oleh Alloh Subhaanahu Wata’ala, sebagaimana
sabda Rasululloh Shallallohu ‘alaihi Wasallam,
“Sebaik-baik
manusia adalah pada massakuini (yaitu para Shahabat), kemudian yang setelahnya
(massa tabi’in), kemudian yang setelahnya (massa Tabi’ut Tabi’in).”
Ahlus Sunnah Waljama’ah dikatakan juga As-Salafiyyun karena mereka mengikut manhaj
Salafush-Shalih dari Shahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut Tabi’in. Kemudian setiap
orang yang mengikuti jejak mereka serta berjalanbedasarkan manhaj mereka
–disepanjang massa-, mereka ini disebut Salafi
karena dinishbatkan kepada Salaf. Salaf
bukan kelompok atau golongan seperti yng difahami oleh sebagian orang,
tetapi sebagai manhaj (jalan hidup dalam ber-‘aqidah, beribadah, berhukum,
berakhlak, dan yang lainnya) yang wajib diikuti oleh setiap muslim. Jadi
pengertian Salaf dinishbatkan kepada
orang yang menjaga keselamatan ‘aqidah
dan manhaj menurut apa yang
dilaksanakan Rasululloh Shallallohu ‘alaihi Wasallam dan para Shahabat
Radhiyalloohu ‘anhum sebelum terjadina penyelisihan dan perpecahan.
Syaikhul
Islam Ibnu Taimiyyah -Rahimahulloh- (wafat th.728 H) berkata, “”Bukanlah
merupakan aib bagi orang yang menampakkan manhaj Salaf dan menishbatkan dirinya kepada Salaf, bahkan wajib menerima yang demikian itu darinya bedasarkan
kesepakatan karena manhaj Salaf
tidak lain kecuali kebenaran” –Majmu’ Fatawaa Syaikhul Islam Ibnu Taimyyah
(iv/149)-
C. Definisi
Ahlus-Sunnah Waljama’ah
As-Sunnah mnurut bahasa artina adalah jalan atau cara, baik jalan itu terpuji
ataupun tercela.
Sedang
menurut istilah ‘Ulama ‘aqidah, As-Sunnah
adalah petunjuk yang telah dilakukan oleh Rasululloh Shallallohu ‘alaihi
Wasallam dan para Shahabatnya baik dalam ilmu, i’tiqod (keyakinan), perkataan
maupun perbuatan. Dan ini adalah As-Sunnah
yang wajib diikuti, orang yang mengikutinya akan dipuji dan orang yang
menyalahinya akan dicela.-Buhuuts fiil’Aqiidah Ahlis Sunnah (hlmn. 16)-
Disebut Ahlus Sunnah, karena kuatnya mereka
berpegang dan ber-ittiba’
(mengikuti) Sunnah Nabi Shallallohu ‘alaihi Wasallam dan para Shahabatnya.
Al-Jama’ah menurt ulama ‘aqidah adalah generasi pertama dari ummat ini, yaitu
generasiShahabat, Tabi’in, dan Tabi’ut tabi’in serta orang-orang yang mengikuti
dalam kebaikan hingga hari kiamat, karena berkumpul diatas kebenaran.
Disebut
al-Jama’ah, karena mereka bersatu
diatas kebenaran, tidak mau berpecah-belah dalam urusan agama, berkumpul
dibawah kepemimpinan para Imam (yang berpegang kepada) al-haaq (kebenaran),
tidak mau keluar dari jama’ah mereka dan mengikuti apa yang telah menjadi
kesepakatan Salaful Ummah. –Mujmal
Ushuul Ahlis Sunnah wal Jama’ah fiil ‘Aqiidah-
Jadi, Ahlus Sunnah Wal
Jama’ah adalah orang yang mempunyai sifat dan karakter
mengikuti Sunnah Nabi Shallallohu ‘alaihi Wallam dan menjauhi perkara-perkara
yang baru dan bid’ah dalam agama.
Mereka
juga disebut juga Ahlul Hadits, Ahlul Atsar, Ahlu Ittiba’, ath-Thaaifatul
Manshuurah (golongan yang endapatkan pertolongan Alloh), al-Firqatun Naajiyah
(golongan yang selamat), dan al-Ghurabaa’ (orang asing)
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !